Padang | Publik Sumatera Barat digegerkan dengan beredarnya sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang memperlihatkan seorang pria tengah diamankan warga di salah satu penginapan di Kota Padang, Sabtu malam, 25 Oktober 2025. Video tersebut viral di berbagai grup WhatsApp dan platform media sosial, karena sosok dalam rekaman disebut-sebut mirip dengan mantan Bupati Dharmasraya berinisial AG.

Dalam video itu, tampak sejumlah warga berada di area penginapan, menegur dan mengamankan seorang pria yang terlihat panik. Suasana sempat ricuh karena beberapa warga berusaha memastikan identitas pria tersebut. Diduga, warga curiga terhadap aktivitas yang dianggap tidak wajar di lokasi itu.

Tak butuh waktu lama, potongan video dan foto kejadian menyebar cepat. Nama AG pun sontak menjadi bahan perbincangan hangat, terutama di kalangan masyarakat Dharmasraya dan Padang. Banyak pihak terkejut dan menyatakan tidak percaya atas dugaan yang beredar, mengingat AG dikenal sebagai tokoh politik senior yang pernah memimpin kabupaten tersebut selama dua periode.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait duduk perkara maupun kebenaran identitas pria yang diamankan. Pihak kepolisian disebut masih menelusuri laporan dari masyarakat dan memeriksa kebenaran informasi yang beredar luas di publik.

Redaksi telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak AG yaitu Istri AG dan sejumlah narasumber di lingkungan terdekatnya, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi.

Pengamat hukum dan sosial di Padang menilai, penyebaran video yang melibatkan dugaan pribadi seseorang seharusnya tidak dilakukan tanpa kepastian hukum. “Kita harus menunggu hasil pemeriksaan dan klarifikasi resmi. Jangan sampai publik menghakimi sebelum ada fakta hukum yang jelas,” ujar seorang akademisi dari Universitas Andalas yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini menjadi sorotan luas karena menyangkut nama besar mantan kepala daerah yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan politik di Sumatera Barat. Banyak masyarakat berharap agar pihak berwenang segera memberikan klarifikasi untuk menghindari kesimpangsiuran informasi di ruang publik.

Sementara itu, aparat kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam membagikan konten yang belum jelas sumber dan kebenarannya, terutama jika menyangkut nama seseorang. “Kami minta masyarakat menahan diri dan tidak ikut menyebarkan video yang berpotensi menimbulkan fitnah atau merugikan pihak tertentu,” ujar salah satu pejabat di Polresta Padang.

Publik kini menantikan penjelasan resmi dari AG maupun aparat berwenang terkait kejadian tersebut. Kasus ini menjadi pengingat penting tentang dampak besar penyebaran informasi di era digital, di mana satu video dapat memicu gelombang opini publik dalam hitungan jam.

Pandangan Islam terhadap Dugaan Perilaku Menyimpang

Dalam Islam, segala bentuk perbuatan asusila atau hubungan di luar batas yang ditentukan syariat, baik heteroseksual maupun sesama jenis, dilarang keras. Ajaran Islam menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri dan menjauhi perbuatan maksiat.

Rasulullah ï·º bersabda, “Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Nasa’i). Pesan ini mengingatkan umat agar senantiasa berpegang pada norma moral dan hukum yang menjaga kehormatan pribadi maupun masyarakat.

Catatan Redaksi:

Berita ini disusun berdasarkan informasi yang beredar di ruang publik hingga Rabu, 29 Oktober 2025. Redaksi tetap menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait dan menegaskan bahwa setiap individu berhak atas asas praduga tak bersalah hingga ada keterangan resmi dari pihak berwenang.

TIM